Self Awareness

Sering kali kegagalan dalam hidup dan karier terjadi karena kita gagal mengenali siapa diri kita yang sesungguhnya. Tidak jarang kita mengalami konflik emosional dan pertentangan batin karena apa yang dilakoni dan dikerjakan justru tidak sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki. Sebaliknya, banyak orang yang cenderung mengejar kesuksesan hanya dengan berusaha meniru atau menjiplak orang lain.

Kurangnya self awareness atau pengenalan terhadap diri sendiri sering membuat kita merasa tidak percaya diri, suka bersikap plinplan, dan tidak punya prinsip yang kuat. Kita sulit menetapkan tujuan dan target yang ingin dicapai karena tidak punya prinsip yang kuat. Banyak potensi dan bakat yang dimiliki hanya terpendam dan tidak dikembangkan. Self awareness dapat dibangun dengan belajar memahami tipe karakter pribadi, pikiran, dan perasaan yang ada, minat dan bakat yang dimiliki.

Memahami arti self awareness

Kemampuan untuk menemukan kekuatan dan kekurangan yang dimiliki dapat memahami kondisi dan keunikan pribadi dan pengenalan yang dalam terhadap karakter pribadi. Suatu kesanggupan untuk melakukan evaluasi dan introspeksi diri serta aspek kesadaran dan kesiagaan terhadap situasi dan kondisi diri sendiri.

Mengapa kita perlu mengenali diri sendiri?

1. Kita semua memiliki kepribadian yang unik.

2. Kita masing-masing memiliki potensi dan talenta yang harus dikembangkan.

3. Kita mempunyai nilai-nilai, pendapat, dan kepercayaan masing-masing.

4. Kita memiliki cara belajar dan proses berpikir yang beda.

5. Kita memiliki perasaan kuat, ketakutan, kecemasan, atau harapan tersendiri.

6. Kita memiliki sikap, karakter, dan temperamen yang berbeda.

7. Kita memiliki pengalaman berbeda-beda yang dipengaruhi oleh keluarga, budaya, dan pendidikan yang berbeda.

8. Kita memiliki tujuan dan impian yang berbeda.

Apa akibatnya jika kita kurang mengenali diri sendiri?

Jika kurang mengenali diri sendiri, kita akan mengalami konflik internal, memiliki kepribadian yang lemah, dan bersikap plinplan. Hal ini bisa juga menyebabkan kehilangan rasa percaya diri karena tidak memahami kekuatan dan kekurangan yang dimiliki. Kita gagal mengembangkan potensi dan talenta dan cenderung hanya menjiplak karier atau kesuksesan orang lain. Jika kurang mengenali diri sendiri, kita akan menjadi pribadi yang tidak fokus, apatis, mudah putus asa, dan sulit membangun hubungan dalam team work.

Barriers dari self awareness

Self-esteem (citra diri) yang tidak pulih, sikap overestimated/ underestimated, pengalaman traumatis, kehilangan rasa percaya diri, sulit introspeksi diri, sikap apatis, kecenderungan menutup diri, membohongi diri sendiri, tidak bertanggung jawab, suka menghakimi orang lain atau keadaan yang terjadi adalah penghalang self awareness.

Bagaimana membangun sikap self awareness?

• Menemukan tipe karakter pribadi
Ini adalah bagian terpenting dalam membangun sikap self awareness sebelum langkah-langkah selanjutnya. Langkah awal sebuah pertumbuhan menuju pada potensi optimal.
Ketika kita menemukan tipe karakter seperti apa yang kita miliki, pada saat yang bersamaan kita akan menemukan potensi, kekuatan, bakat, dan hal-hal yang kita minati serta memahami gaya belajar dan kecenderungan yang dimiliki.
  

• Mengembangkan sikap introspeksi dan evaluasi diri
Setelah menemukan tipe karakter sebagaimana dijelaskan dalam bagian sebelumnya, kita akan mengevaluasi apa saja yang telah kita putuskan dan jalani pada masa sebelum menemukan tipe karakter kita. Apakah benar-benar sesuai atau bertentangan? Apakah semakin meningkat atau justru mengalami kemunduran? Saatnya melakukan introspeksi diri dengan jujur dan terbuka.
  

• Membangun keberanian untuk menjadi diri sendiri
Menerima diri sendiri apa adanya dengan mengembangkan kekuatan yang dimiliki dan meminimalkan kekurangan yang ada. Menjadi diri sendiri yang unik adalah kekuatan untuk mengoptimalkan seluruh potensi yang dimiliki tanpa harus menjadi sama seperti orang lain atau menjiplak orang lain karena sesungguhnya Tuhan menciptakan kita unik dan spesial.