Peace Maker (pendamai)

Konflik, masalah, dan pertikaian tampaknya ada di mana-mana di sekeliling kita, mulai dari lingkungan sekolah, kampus, kantor, dunia bisnis, politik, bahkan sampai rumah tangga. Akibatnya, jumlah orang yang mengalami stres meningkat sangat tajam. Apa yang dapat kita lakukan? Solusi yang dibutuhkan sebenarnya ada pada satu kunci, yaitu DAMAI.

Kedamaian itu lebih dari sekadar tidak adanya konflik, tetapi bagaimana cara memecahkan ketidaksepahaman yang ada. Kedamaian bukan sekdar menghindari reaksi emosional, melainkan bagaimana kita tahu cara mengomunikasikan perbedaan-perbedaan yang ada. Untuk itu, dibutuhkan kerja sama semua pihak. Sekiranya kita tidak dapat mengendalikan sikap dan tindakan orang lain, setidaknya kita dapat mulai dengan diri kita sendiri.

Pendamai adalah orang yang bersikap adil, tidak berpihak, tidak mencari keuntungan diri sendiri, melainkan mengutamakan kepentingan orang lain juga. la selalu berupaya mencari jalan tengah yang memberikan solusi terbaik bagi semua pihak dengan menjaga atmosfer dan suasana tenteram demi kepentingan bersama. Ia memiliki keterbukaan dan penerimaan terhadap kekurangan orang lain sehingga dapat memberikan maaf dan pengampunan tanpa pamrih. la memiliki kerelaan untuk mengalah dan bekerja sama yang ditandai dengan sikap lemah lembut sehingga dapat meredakan amarah orang lain.

Pendamai adalah kesediaan menyelesaikan konflik dengan kelapangan hati dan tidak mencari pertengkaran atau gara-gara dengan orang lain. Kejahatan tidak dibalas dengan kejahatan, melainkan dengan kebaikan. Ia terus berusaha membatasi kebebasan diri sendiri untuk dapat memberikan ruang gerak bagi orang lain.

BENEFIT OF PEACEMAKER

Misi damai adalah misi dunia yang berlaku bagi semua orang. Pendamaian adalah resolusi konflik yang paling sederhana, sekaligus paling sulit untuk dilakukan. Sikap untuk berdamai membuka jalan bagi kesediaan kompromi dan kerja sama, serta terciptanya kerukunan dan kebahagiaan. Sikap pendamai tidak bertindak reaktif terhadap masalah, tetapi belajar untuk tidak merugikan siapa pun atau apa pun.

RISK DONT HAVE OF PEACE MISSION

1. Konflik dan pertikaian menjadi semakin meningkat.

2. Tidak ada keamanan, ketenteraman, dan kesejahteraan.

3. Terjadi saling balas dendam yang tidak berkesudahan.

4. Dibenci orang serta memiliki banyak musuh dan seteru.

5. Timbul prasangka, kecurigaan, dan pengkhianatan.

6. Tidak ada kerja sama, penerimaan, dan saling pengertian.

7. Hidup dalam kepahitan dan tidak ada pengampunan.

BARRIER OF PEACEMAKER
Mengapa ada orang yang tidak bisa menjadi pembawa damai?
Hal ini terjadi karena hanya berusaha mempertahankan kepentingan sepihak, tidak ada sikap toleransi, saling pengertian dan penerimaan. Tujuannya hanya untuk mendapatkan kepuasan ketika menaklukkan atau mengalahkan pihak lain. Ia tidak menghargai otoritas dan nilai-nilai hukum, moral dan etika yang berlaku umum, yang ada adalah kecurigaan dan prasangka buruk. Tindakannya adalah mendominasi dan memanipulasi orang lain untuk kepentingan sendiri yang disebabkan oleh ketidakmampuan mengakui kesalahan dan kekurangan diri sendiri.

HOW TO MAKE PEACEMAKER

Tidak mudah menjadi seorang pendamai. la harus memiliki hikmat yang dari atas. Hikmat adalah pola pikir yang sesuai dengan pola pikir Allah. Kita perlu memiliki hikmat yang membuat kita hidup benar secara moral; dan hikmat seperti ini adalah hikmat yang dimulai dengan sikap takut akan Allah (Ams. 9:10,Mzm. 111:10) yaitu ketika kita berpikir sesuai dengan pola pikir Allah.

Langkah-langkah praktis untuk menjadi pendamai adalah:

1. Bicarakanlah secara terbuka tentang masalah yang ada sebelum menjadi konflik. Fokus pada masalahnya tanpa sikap mempersalahkan.

2. Jadilah pendengar yang baik. Ketika diperlukan untuk berbicara, berlatihlah membicarakan hal-hal yang sulit

3. dengan suara yang tenang dan lembut. Membayangkan perasaan dan berempati terhadap kepentingan orang lain dan pelajari efek psikologis dari hal-hal yang dapat memengaruhi suasana perasaan.

4. Bersedialah untuk bekerja sama dan pikirkan solusi dan bukan sekadar argumentasi.

"Berbahapialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak anak Allah”