Law of integrity

ARTIKEL

Sumber : Jakoep Ezra - Character Specialist

4/19/20252 min read

Dalam kehidupan yang penuh persaingan, tantangan, dan kesulitan, banyak orang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang diimpikan. Kemunafikan adalah suatu tanda bahwa seseorang kehilangan integritasnya karena kemunafikan adalah perbedaan antara apa yang kita pikirkan dan kita rasakan dengan apa yang kita lakukan dan ucapkan.

Understanding Integrity
Kata "integritas" berasal dari bahasa Latin, yaitu "integer" yang berarti: pertama, keteguhan sikap dalam mempertahankan prinsip yang menjadi landasan hidup dan melekat pada diri seseorang sebagai nilai-nilai moral. Kedua, mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan; kejujuran.

Secara umum, integritas adalah kualitas kejujuran dan prinsip moral dalam diri seseorang yang dilakukan secara konsisten dalam kehidupannya secara menyeluruh. Integritas merupakan kepribadian seseorang yang bertindak secara konsisten dan utuh, baik dalam perkataan maupun perbuatan, sesuai dengan nilai-nilai dan kode etik. Seseorang dianggap berintegritas ketika ia memiliki kepribadian dan karakter jujur dan dapat dipercaya, memiliki komitmen, bertanggung jawab, menepati ucapannya, setia, menghargai waktu, serta memiliki prinsip dan nilai-nilai hidup.

Benefit Integrity
Keuntungan yang kita peroleh ketika kita hidup dalam integritas adalah: pertama, mendapat kepercayaan. Ketika kita melakukan apa yang kita katakan atau janjikan, sesungguhnya kita sedang membangun kepercayaan orang lain. Sebaliknya, ketika kita mengingkari atau tidak menepati janji, orang lain akan sulit memercayai kita. Salah satu ciri orang yang berintegritas adalah menepati janji atau ucapannya sehingga kita akan mendapat kepercayaan.

Kedua, memperoleh kesempatan. dalam mitologi Yunani, Kaerus atau Dewa Kesempatan digambarkan sebagai dewa yang paling sibuk. la selalu berlari kencang, kakinya bersayap, badan dan kepalanya licin, jambulnya hanya tersisa sedikit. Orang yang bisa menangkap jambulnya akan dianugerahi kesenangan, dikabulkan apa saja permintaannya. Ini menunjukkan betapa berharganya sebuah kesempatan.

Ketiga, memperoleh hati yang lega. Seorang yang yang berintegritas adalah seorang yang memiliki hati yang lega karena tidak memiliki beban masa lalu maupun rasa tertuduh karena janji-janji yang belum atau tidak ditepati. Hati dan pikirannya tenang tanpa tuduhan.

Barrier Integrity
Kemunafikan. Ciri-ciri orang munafik adalah berbicara tidak sesuai fakta atau bohong. Tidak menepati janji dan selalu berkhianat bila diberi kepercayaan. Mustahil bagi seorang yang munafik bisa memiliki integritas.

Keegoisan. Orang yang egois ditandai dengan sifat-sifat suka mengeluh, tidak mau menunggu, tidak pernah puas, sulit bertoleransi, sering menyalakan orang lain, pendendam, tidak suka dikritik, dan mau menang sendiri. Sulit menjadi orang yang berintegritas jika memiliki sifat-sifat seperti ini.

Emosional. Emosi adalah perasaan psikologis dan mental seseorang yang muncul karena dipengaruhi oleh keadaan sekitar, baik dari dalam diri maupun luar. Kata 'emosi' merupakan kata sifat serapan dari bahasa inggris emotion yang secara etimologi berasal dari bahasa Latin, yaitu emovere, yang berarti bergerak menjauh. Kata emotion digunakan untuk menggambarkan perasaan yang sangat menyenangkan, menyedihkan, atau sangat mengganggu. Emosi mengarah pada sifat/keadaan perasaan, sedangkan emosional mengarah pada karakteristik, ekspresi emosi, dan terpengaruh atau berkaitan dengan emosi.

Bagaimana Cara Memiliki Integritas?
Pikirkan yang benar, baik, dan indah (Flp. 4:8). Jagalah hati kita agar tetap damai dan bersukacita (Ams. 4:23). Katakanlah hal yang baik, membangun, dan bermanfaat (Ef. 4:29). Tepatilah dan lakukan apa yang kita katakan (Bil.30:2b)