Kebebasan yang Bertanggung Jawab - bag. 1

ARTIKEL

Sumber : Jakoep Ezra - Character Specialist

8/2/20201 min read

Setiap manusia diciptakan dengan kesadaran dan keinginan akan kehendak bebas. Namun di lain pihak, setiap pribadi merupakan mahkluk yang interdependent, memiliki sikap saling ketergantungan dengan alam dan lingkungan, sesama manusia dan kepada Tuhan.

Hubungan ini membuat adanya batasan-batasan yang menjadi tanggung jawab pribadi agar tercipta keseimbangan dan harmonisasi dari hubungan tersebut.

Kehendak bebas menjadi topik yang hangat dipermasalahkan khususnya jika dikaitkan dengan sikap tanggung jawab pribadi.

Memahami arti “Kebebasan yang Bertanggung jawab”

  1. Tindakan untuk mengambil keputusan sendiri tanpa tekanan dari siapapun.

  2. Kemampuan untuk mengelola keinginan pribadi dengan memperhitungkan segala konsekwensi dan akibatnya.

  3. Proses menciptakan pilihan-pilihan sendiri, cara pencapaian dan pelaksanaannya dengan tidak merugikan orang lain.

  4. Kemampuan untuk menetapkan dan melaksanakan goals berdasarkan pertimbangan obyektif.

  5. Kesanggupan untuk mengelola hak memilih dengan bebas tanpa disertai sikap terpaksa atau menuntut dan memberontak.

Mengapa memiliki kehendak bebas itu penting?

  1. Kehendak bebas merupakan anugrah bagi setiap manusia untuk mengembangkan potensi dan nilai-nilai pribadinya.

  2. Kehendak bebas adalah harkat hidup manusia.

  3. Tanpa kehendak bebas, manusia akan menjadi seperti robot yang tidak memiliki keinginan dan keputusan sendiri.

  4. Tidak adanya kebebasan, kehendak mempengaruhi kondisi mental seseorang, sehingga dapat menimbulkan depresi, sikap apatis, sebaliknya di lain pihak juga dapat menimbulkan ketidak puasan dan sikap pemberontakan.

Hal-hal apa yang membuat seseorang kehilangan kehendak bebas?

  1. Selalu berada di bawah tekanan atau kendali seseorang atau suatu keadaan yang memaksa.

  2. Tidak memiliki keberanian untuk mengambil keputusan, selalu dipermainkan oleh nasib, ketidak pastian dan keadaan sekitar.

  3. Terjerat dalam kondisi yang buruk, sikap ketergantungan dan frustasi.

  4. Dikuasai oleh keinginan dan ambisi tertentu sehingga tanpa sadar seluruh kehendaknya justru telah ditaklukkan oleh ambisi tersebut.