Kenapa Saya mudah marah?

ARTIKEL

Sumber : Jakoep Ezra - Character Specialist

7/29/20201 min baca

Mungkin hal ini terjadi pada orang lain atau bahkan pada diri kita sendiri, kenapa kita mudah sekali marah?

Kemarahan tidak terjadi begitu saja, pasti ada pemicunya; mungkin ada hal-hal yang sensitif ataupun prinsip yang terlanggar sehingga timbul kemarahan. Kita perlu merenungkan tentang kemarahan karena ada kemarahan yang positif dan yang negatif. Kemarahan positif berkaitan dengan teguran dan pelanggaran disiplin. Namun kemarahan negatif adalah pelampiasan kekesalan, rasa jengkel, disertai sikap penghakiman yang cenderung subyektif, tanpa sebab atau arah yang jelas, dan dapat mengakibatkan kerugian terhadap orang lain terlebih pada diri sendiri.

PENYEBAB:

1. Masalah harga diri

Jika harga diri diabaikan, dilecehkan atau dihinakan akan menimbulkan kemarahan.


2. Kecewa karena keinginan tidak terpenuhi.

Jika kita telah merencanakan, mengusahakan sesuatu dan meminta oang lain untuk melakukannya bagi kita, namun berulang-ulang diabaikan, hal ini bisa memicu kekesalan dan kemarahan.


3. Kenyamanan dan hak terusik

Jika hak-hak dan kenyamanan kita terusik oleh orang lain atau situasi, kita bisa menjadi marah dan berusaha untuk mempertahankannya


TIPS SOLUSI:

1. Tarik nafas panjang

Kemarahan biasanya dipicu oleh hormon adrenalin, karena itu tarik nafas panjang dan atur pernafasan dengan baik. Ini akan membantu mengontrol aliran adrenalin.


2. Hindari faktor yang membuat masalah.

Biasanya kita sulit menghindari hal-hal yang memicu kemarahan, namun kita dapat mencoba untuk mengalihkan perhatian kepada hal-hal yang lain.


3. Ekspresikan kemarahan dengan cara yang benar.

Beberapa ekspresi dapat membantu meredakan kemarahan kita dan pihak lawan, misalnya; berbicara dengan intonasi datar, tersenyum atau dengan selingan humor untuk menyatakan tidak setuju. Mengelola kemarahan adalah suatu seni, jika berhasil akan sangat menarik dan kita bisa disebut orang yang bijaksana.


4. Berpikir obyektif

Setiap orang memiliki tombol merah yang dapat memicu kemarahannya, misalnya; harga diri, keluarga, pekerjaan atau masa lalu. Dengan mengetahuinya kita dapat menghindari kemarahan yang bisa terjadi.