Gaya Hidup Berantakan

ARTIKEL

Sumber : Jakoep Ezra - Character Specialist

8/8/20201 min baca

Kehidupan adalah suatu pilihan, bukan takdir. Apa yang ditanam hari ini akan menghasilkan buahnya di kemudian hari, apa yang dibangun sekarang menjadi dasar pijakan di masa mendatang. Kehidupan kita seumpama sebuah taman; jika dirawat, ia dapat dinikmati dengan menyenangkan, tetapi tanpa perawatan ia akan berubah menjadi belukar yang menyeramkan. Gaya hidup berantakan membuat kita menjadi sia-sia dan tanpa arah, sehingga banyak peluang sukses akan terlewatkan.

Penyebab :

1. Tidak memiliki tujuan hidup.

Sasaran menentukan kita akan menjadi apa, tanpa sasaran kita tidak akan menjadi apa-apa dan hanya sekedar menjalani hidup yang tanpa arti.


2. Ingin menjadi figur orang lain.

Mungkin ada tokoh yang sangat dikagumi, sehingga kita terobsesi ingin menjadi serupa tokoh itu. Secara negatif, ini membuat kita merasa frustrasi dan kacau karena tiap pribadi adalah unik, dan kita tidak dapat berubah menjadi orang lain.

3. Tidak mengetahui bakat dan kemampuan pribadi.

Persaingan ketat membuat kita harus mampu menggali potensi pribadi, jika tidak mengetahui bakat dan kemampuan yang ada, maka kita sulit memberi makna dan berprestasi dalam hidup, akibatnya kita tidak fokus pada pencapaian kita.

Solusi :

1. Buat peta ‘goal setting’.

Temukanlah maksud yang ingin dikejar dan tetapkan sasaran yang akan dicapai. Pikirkan secara serius tujuan jangka panjang dan jangka pendek, kemudian buat prioritas dan langkah-langkah pencapaian yang terarah dan disiplin.


2. Fokuskan dan kembangkanlah kekuatan.

Seorang yang sukses mencapai potensinya menghabiskan lebih banyak waktu untuk hal yang dapat mereka kerjakan dengan baik ketimbang dikacaukan dengan semua hal sebaliknya.


3. Milikilah keteladanan.

Keteladanan ternyata memiliki kunci kekuatan untuk suatu pengarahan. Jika kita meneladani seorang yang patut diteladani, kita tetap memiliki identitas diri sendiri tapi dengan kualitas teladan untuk menjadi teladan bagi orang lain.